Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2009

Gong Xie Fat Choi

Gambar
http://pambayoen.multiply.com/photos/album/38/Gong_Xie_Fat_Choi 26012009 Kali ini tentang satu lagi metamorfosisku dari perempuan lajang tak bertanggung jawab sosial menjadi ibu dengan keinginan mengenalkan segala macam indahnya dunia dan pernak-perniknya kepada anak generasi penerusnya. Dulu.... aku benci jika harus berdesak-desakan, sebal dan tidak mengerti mengapa orang bersedia bersusah payah untuk hal yang bisa dilihat di lain tempat, waktu dan ruang... Tapi kali ini aku harus rela membagi ruang dengan banyak orang demi tangisan anakku untuk bisa melihat Barongsai... Bayangkan.... BARONGSAI .... yang menurutku seperti ulat gendut berkepala lucu... Demi Ara, atau demi cita-cita.... aku berubah menjadi monster bertangan baja yang siap menggendong anakku sampai ke puncak kepala dan menyingkirkan tubuh-tubuh kekar yang menghalangi pandangan anakku melihat si kembar merah biru yang lucu tapi berisik itu....*katanya untuk mengusir setan ya? Bagaimanapun juga Ara harus tahu, bahwa perbed

Gizi akhir bulan .....

Kemarin koq rasanya malas sekali belanja di pasar. Apalagi tanggal sudah tua... Akhirnya dengan perhitungan sisa anggaran untuk kepentingan mendadak, terpaksa supermarket yang bisa dibayar dengan uang plastik jadi pilihan (dan taruhan hidup...) Tidak seperti di pasar yang harus membeli ikan dalam hitungan minimal sepersekian kilo, di supermarket kita bisa ambil satu cumi dan lima udang dengan total kerusakan 5 ribu rupiah saja. Tapi biar bisa dibayar dengan uang plastik, maka detergen, shampoo dan beberapa kebutuhan bulanan yang sudah hampir habis harus dibeli sekalian agar total tagian bisa mencapai minimal yang bisa dibayar.. *ribetnya jadi menteri keuangan merangkap asisten rumah tangga... Dan karena gurame atau kakap bisa jadi pemborosan, maka salmon persediaan harus dimanfaatkan. Apalagi Ara (dan maknya...) penggila salmon. Sementara eyangnya mrengut, karena harus rela dapur keringnya di baui aroma Salmon yang kental dan pekat dengan bau bawah lautnya....Sayang bapaknya Ara sudah

Dibuka Oleh Mas Nung Ditutup Oleh Brenda

Sepertinya tahun 2009 akan menjadi tahun titik balik persahabatan kami... dari teman-teman masa lalu sampai teman-teman masa depan.... Minggu pagi setelah lelah mencari sepiring nasi pecel di seputaran Manahan ("wis ngono gak ketemu meneh..."), dan akhirnya diputuskan untuk nongkrong di warung soto "gobyos" yang rasanya agak ngalor ngidul (maaf.......). Cuaca sudah puanas sekali di jam 9 pagi. Akhirnya kami pulang saja daripada menderita migrain akut serumah. Dirumah sekitar 10 menit, bel pintu berbunyi nyaring. Wes... ada mas Nung dan mbak barunya. Namanya mbak Windy (kerjanya bikin pilem lho.... Ara mau ndaftar jadi bintang iklan ah....), ngobrol sanasini terutama tentang prospek-prospek masa depan, pintu gerbang berderit kencang (padahal Aranya sudah terkantuk-kantuk dipangkuan bapaknya....), eh Nabeel cs datang. Langsung maknya teriak "Araaaaa..... jangan tidur. Ada dik Nabeel lho...." Beneran saja, Ara langsung loncat dari pangkuan, dan tu mata kayak