Di Hyang
Rindu kami pada pegunungan Dieng. Membayangkan sekian abad yang lalu, ketika para pencari Tuhan menguak rumpun, mendaki gunung, membuat jalur menuju Kahyangan Swargaloka yang diberinya nama Di Hyang...
Seribu Candi berdiri tegak, Puntadewa, Bima, Arjuna, Sumbadra, Srikandi...
Para peziarah menyucikan tubuh di Mata Air Bima Lukar. Menghapus setumpuk daki yang dihasilkan tubuh dari perjalanan menempuh Sindoro, Sumbing, Slamet.
Untuk sebuah perjalanan kembali...
pada hakikat mencari jati diri..
(Sayangnya, pegunungan itu telah gundul karena semakin banyak manusia yang harus hidup, sementara kepandaian dan kebijaksanaan seringkali tak berjalan dalam jalur yang seimbang..)
Catt. komentar :
Dewa dewi itu berubah nama.. Penguasa swargaloka berubah namanya menjadi ... kentang (nung)
@bu nto, & ki lurah : HOREEEEEEE..... lurah e turun gunung... TORAJA wae yo pak... he..he.. NGLAMAK... diwenehi ati ngrogoh empedu....
hehe..photo2 ne plek karo photo2 tim ku yo bu...sayang gak bs ktmu dsna...(nte atik)
adik wedok wis iso diajak ndayak to iki? aku arep nyiapke tenda sak ubarampene maneh yen ngono. (nung)
Komentar