Asam Folat (Bisa Diperoleh dari Sumber Makanan Alami)

Saat ini, banyak kasus bayi lahir dalam kondisi tanpa tempurung kepala, berlubang di bagian punggung atau di bagian tulang belakangnya. Itu adalah salah satu pertanda telah terjadinya kelainan neural tube defect (NTD). Cacat ini terjadi akibat kegagalan pembentukan saraf pada awal pertumbuhan janin dalam rahim.

Di Indonesia, kasus NTD cukup banyak terjadi. Bahkan, salah satu rumah sakit di Jakarta memperkirakan, dalam beberapa tahun belakangan ini, kasus NTD terjadi pada 10 dari 4.000 kelahiran. Masalah NTD ini diteliti dengan rinci oleh Dr Bernard Venn, seorang peneliti dari Universitas Otago, Selandia Baru. Dari penelitiannya, NTD bisa dicegah sejak dini, pada saat sebelum kehamilan terjadi.

''Pencegahannya adalah dengan cara meningkatkan kadar asam folat dalam darah wanita yang siap hamil. Risiko terjadinya NTD bisa berkurang menjadi tujuh kasus dari 10 ribu kelahiran hidup.'' Kegagalan pembentukan tabung saraf dan otak pada kasus NTD, lanjut Venn, berawal dari pasokan asam folat yang kurang dalam darah sang ibu. Untuk mengetahui kadar folat dalam tubuh, dilakukan pengujian contoh darah Menurutnya, kadar folat dalam darah cenderung lebih stabil di negara tropis dibandingkan dengan negara empat musim.


Namun, ini juga tergantung pada konsumsi folat yang dimakannya. ''Masing-masing kadar folat tiap orang berbeda-beda tergantung pada metabolismenya. Karenanya, untuk menjaga kadar folat stabil, diperlukan asupan folat yang cukup yaitu sebanyak 400 mikrogram per hari,'' rinci Venn.

Ia mengatakan, kekurangan folat dan sel darah merah, sebanding. Jadi, bila seseorang terkena anemia, dipastikan bahwa kadar folat dalam darahnya juga kurang. Karena itulah, Venn menganjurkan agar asupan folat dilakukan secukupnya dengan ditambahkan vitamin B12, termasuk zat besi di dalamnya.

Asam folat (folium) termasuk golongan vitamin B yang larut dalam air. Jadi, bila ada kelebihan folat dalam asupan atau makanan yang dikonsumsi, tak perlu khawatir karena kelebihan tersebut dapat larut dalam air. ''Selain itu, tak seluruhnya dari asam folat yang dimakan itu bisa diserap oleh tubuh. Paling banyak, separuh dari banyaknya asam folat yang dimakan bisa diserap tubuh,'' sambung pakar gizi ini.

Sumber asam folat bisa ditemukan pada sayuran hijau (bayam, bit hijau), kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buahan (jeruk, semangka, nenas), dan hati. Tapi perlu dicatat, asam folat pada sayuran dan buah-buahan sangat sensitif dan mudah rusak oleh sinar ultraviolet, panas, pH di bawah 4, atau pengaruh suhu penyimpanan. Sebanyak 80 persen asam folat hilang selama proses pemasakan.

Karena itulah, Venn menjelaskan bahwa sebanyak apapun sayuran yang dimakan setiap hari, kadar yang dimilikinya belum tentu mencukupi kebutuhan harian tiap orang. Makanya, tambahan asupan dalam bentuk suplemen dan makanan yang difortifikasi untuk asam folat sangat diperlukan. Bentukan asam folat itu lebih stabil dan penyerapan dalam tubuh lebih tinggi, yaitu sekitar 80-100 persen.

Pada suplemen atau makanan yang difortifikasi, kandungan folatnya dalam bentuk kimia, yaitu asam pteroil glutamat. Bentuk asam sintetis ini masuk ke dalam tubuh dan diubah menjadi asam folat yang bisa diserap di dalam usus. Perempuan yang mengonsumsi tambahan folat 2-3 bulan sebelum dan di awal kehamilan, mengurangi risiko melahirkan bayi NTD. Di samping risiko NTD, kekurangan folat bisa menyebabkan bayi berbibir sumbing, bayi lahir dengan berat yang rendah, menderita sindroma down, dan keguguran. Kekurangan folat juga dapat meningkatkan risiko anemia pada ibu hamil.

Pembentukan otak dan jaringan pada janin terjadi pada 28 hari kehamilan dan berlanjut pada minggu 3-4 kehamilan. NTD sendiri dapat terjadi sebelum seseorang menyadari akan kehamilannya. Itulah alasannya konsumsi suplemen folat dibutuhkan sebelum kehamilan.
''Karenanya, kaum wanita diharapkan sangat memperhatikan asupan folatnya, terutama bagi mereka yang telah menikah dan berencana punya anak. Bagi mereka yang punya riwayat NTD, dosis asam folat yang dikonsumsinya mesti lebih banyak dari yang tak berisiko, yaitu sekitar 4 miligram tiap hari,'' papar peneliti kadar folat dalam susu ini.

Asam folat juga berperan penting selama kehamilan, terutama dalam pembentukan dan perkembangan sel-sel darah merah serta pertumbuhan jaringan yang pesat pada janin dalam kandungan. Berdasarkan standar asupan kebutuhan folat di internasional, ibu hamil membutuhkan 600 mikrogram folat per hari. Jumlah ini lebih tinggi 50 persen dibandingkan perempuan tak hamil. Sementara itu, ibu yang merencanakan kehamilan membutuhkan folat sebanyak 680 mikrogram per hari. Sedangkan, untuk ibu menyusui membutuhkan 500 mikrogram folat per hari. (wed )


sumber : harian republika



Komentar

YOGA mengatakan…
bagus informasi ini makasi ya!!!!
Saya mau tanya bagaimana metode analisis asam folat pada darah kasi tahu donk!!!!

Postingan populer dari blog ini

Seluk Beluk Kesulitan Belajar Pada Anak

Si Rani dan SI Momo