Gizi akhir bulan .....

Kemarin koq rasanya malas sekali belanja di pasar. Apalagi tanggal sudah tua...
Akhirnya dengan perhitungan sisa anggaran untuk kepentingan mendadak, terpaksa supermarket yang bisa dibayar dengan uang plastik jadi pilihan (dan taruhan hidup...)
Tidak seperti di pasar yang harus membeli ikan dalam hitungan minimal sepersekian kilo, di supermarket kita bisa ambil satu cumi dan lima udang dengan total kerusakan 5 ribu rupiah saja. Tapi biar bisa dibayar dengan uang plastik, maka detergen, shampoo dan beberapa kebutuhan bulanan yang sudah hampir habis harus dibeli sekalian agar total tagian bisa mencapai minimal yang bisa dibayar.. *ribetnya jadi menteri keuangan merangkap asisten rumah tangga...
Dan karena gurame atau kakap bisa jadi pemborosan, maka salmon persediaan harus dimanfaatkan. Apalagi Ara (dan maknya...) penggila salmon. Sementara eyangnya mrengut, karena harus rela dapur keringnya di baui aroma Salmon yang kental dan pekat dengan bau bawah lautnya....Sayang bapaknya Ara sudah harus pulang Bandung tadi malam
Menginjak usianya yang ketiga ini, Ara mulai susah sekali disuruh tidur siang. Jadi mesti pintar mengatur waktu supaya acara "cookie doodie" ini tidak jadi acara perang tandang Barata Yuda. Atau... klo Ara tetap tidak mau tidur. Mesti rela, menyanding pisau beneran dengan pisau plastik. Panci beneran dengan panci mainan. Maknya goreng.... Ara juga harus goreng.... Pokoke "Ribet suheboh".... slow but sure.... Abrakadabra.. Sup Tom Yam Goong lezat matang juga akhirnya. Inilah hasil karya berdua yang sudah di update resepnya disanasini agar bisa dinikmati semua....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seluk Beluk Kesulitan Belajar Pada Anak

Si Rani dan SI Momo

Hutan Kubangkakung -Kedung Kawung