Metamorfosa

Jangan pernah membantu kupu-kupu muda keluar dari kepompongnya, karena itu bisa melukai sayapnya.
Ibu pasang status itu di FB hari ini. Tanggapan pertama : Ya mbok dibiarkan saja nanti kan keluar sendiri....
Tapi bisakah kita melakukannya untuk anak kita. Ketika kita melihat dia kesulitan mencari puting susu kita, bisakah kita mendiamkannya sampai dia mampu menemukan letaknya dan menghisap dengan cara yang dia pelajari sendiri.
Ketika dia mulai bisa merangkak, lalu terjatuh, mampukah kita mendiamkannya atau lebih baik bergegas mengangkatnya dan menina bobokkan seolah merangkak itu sebuah proses yang seharusnya dilewati karena beresiko membuat anak terbentur dan terluka.
Ketika dia ingin mengambil buku di rak tertinggi, haruskan kita menyuruh dia diam di sisi tempat tidur, lalu mengambil buku itu untuk dia.
Yang pernah ibu baca disuatu kolom atau harian adalah, ketika kita membantu kupu-kupu untuk keluar dari kepompongnya, dia akan kehilangan satu fase penyesuaian diri. Dan hasilnya, sayapnya tidak akan pernah bisa berkembang sempurna. Karena dia tidak melewati proses meliukkan sayap untuk keluar dari sarang selama proses metamorphosa. Sayapnya menjadi kaku, dan mungkin terobek di ujungnya.
Jadi....
ibu biarkan Ara terjatuh untuk bangun lagi, ibu biarkan Ara menangis untuk mengerti dan merasai sakit yang terjadi, ibu biarkan Ara menjelaskan apa yang telah terjadi. Bukan karena ibu tak sayang Ara, tapi karena ibu ingin Ara melewati semua proses hingga menjadi manusia sempurna.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seluk Beluk Kesulitan Belajar Pada Anak

Si Rani dan SI Momo

Hutan Kubangkakung -Kedung Kawung