oleh dr. Tjhin Wiguna, SpKJ Psikiater Anak, Klinik Anakku Green Ville PENDAHULUAN Bayangkan betapa menderitanya seorang anak jika ia tidak mampu untuk mengemukakan atau mengkomunikasikan segala keinginannya atau ia tidak mampu memusatkan perhatiannya untuk belajar. Kondisi ini akan membuat anak mengalami kesulitan di dalam kelas dan mungkin tertinggal dalam satu atau beberapa mata pelajaran tertentu. Tidak hanya anak yang merasa tertekan, orang tuanyapun mungkin akan merasakan kebingungan atas problematika yang dihadapi oleh sang anak. Proses belajar merupakan suatu proses yang berkesinambungan dalam membentuk sumber daya manusia yang tangguh. Sejak bayi dilahirkan, ia sudah mulai dengan proses belajarnya yang pertama yaitu, belajar untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dunia. Hal ini akan berjalan terus sampai anak masuk sekolah dan proses pembelajaran formal mulai diterapkan pada dirinya. Pada saat ini, seorang anak perlu dirangsang untuk mengembangkan rasa cinta akan belajar, ke...
Rindu kami pada pegunungan Dieng. Membayangkan sekian abad yang lalu, ketika para pencari Tuhan menguak rumpun, mendaki gunung, membuat jalur menuju Kahyangan Swargaloka yang diberinya nama Di Hyang... Seribu Candi berdiri tegak, Puntadewa, Bima, Arjuna, Sumbadra, Srikandi... Para peziarah menyucikan tubuh di Mata Air Bima Lukar. Menghapus setumpuk daki yang dihasilkan tubuh dari perjalanan menempuh Sindoro, Sumbing, Slamet. Untuk sebuah perjalanan kembali... pada hakikat mencari jati diri.. (Sayangnya, pegunungan itu telah gundul karena semakin banyak manusia yang harus hidup, sementara kepandaian dan kebijaksanaan seringkali tak berjalan dalam jalur yang seimbang..) Catt. komentar : Dewa dewi itu berubah nama.. Penguasa swargaloka berubah namanya menjadi ... kentang (nung) @bu nto, & ki lurah : HOREEEEEEE..... lurah e turun gunung... TORAJA wae yo pak... he..he.. NGLAMAK... diwenehi ati ngrogoh empedu.... hehe..photo2 ne plek karo photo2 tim ku yo bu...sayang gak bs ktmu dsna...(...
8 Mei 2010 Gadis dan jejaka pak Hartono hari ini tampil mempesona. Seluruh Indonesia hadir dalam panggung kecil Bale Tawang Arum. Meskipun Ara terpaksa datang terlambat (lagi…) Kemeriahan belum berakhir. Masih ada Angel dengan baju bodonya. Vanya dengan paes ageng pengantin Solo Basahan seharga 275 ribu tetapi menghasilkan piala seharga 8 ribu dan perasaan bangga karena menjadi juara pertama. Zahra dengan kebaya modernnya. Naomi yang cantik dengan kebaya merah meronanya Puspa dengan dodot sabukwalannya Lilin dengan kebaya brokat hitam ibu Kartini. Rafi dengan baju Daeng Sulawesinya Lalu Adel, Aldan, Vino dengan beskapnya masing-masing. Last but not least…. Permata hati ibu Pambayun Radityani Widyaningsih, dengan baju Bo Abonya... kebaya masa kecil ibu, selendang eyang yang dijadikan jarik, pernak pernik hasil begadang beberapa malam, sanggul kecil yang lucuuu… Medura dik…. Wiiiiiihhhh.... Indonesia memang kaya raya.. Dan punya jutaan bibit kecil yang cer...
Komentar