Solo Batik Carnival
13 April 2008
It's about batik..... Temanya sih begitu, tapi begitu carnaval meluncur dari Center Point Purwosari menuju Balaikota Surakarta (nggak suka bilang Solo tapi kalau ditulis Sala nanti pada bingung pulak....) yang terlihat adalah festival seni kontemporer. Batik hanya sebagai pelengkap penderita. Karena yang lebih dominan adalah pernak-pernik yang sok ala "Rio de Jeneiro" .... Harusnya desain-desain Harry Roesli, Adjie Notonegoro, Prayudi yang dibuat lebih extravaganza yang ditonjolkan. Jadi batiknya yang dominan bukan "reyap-reyap"nya yang dominan. Sebel betul melihat walikota didandani kayak kepala suku Amazon, pake perca batik tapi jubahnya berpayet-payet ala India. Aduhhh..... konsepnya berantakan! Acak aduk!
Baidewei eniwei, niat pak wali dihargain banget. Setidaknya menyambut "World Heritage October 2008", event ini bisa menjadi pembuka bagi event-event lain yang lebih spektakuler.
Bravo JOKOWI....... (foto-foto menyusul)
It's about batik..... Temanya sih begitu, tapi begitu carnaval meluncur dari Center Point Purwosari menuju Balaikota Surakarta (nggak suka bilang Solo tapi kalau ditulis Sala nanti pada bingung pulak....) yang terlihat adalah festival seni kontemporer. Batik hanya sebagai pelengkap penderita. Karena yang lebih dominan adalah pernak-pernik yang sok ala "Rio de Jeneiro" .... Harusnya desain-desain Harry Roesli, Adjie Notonegoro, Prayudi yang dibuat lebih extravaganza yang ditonjolkan. Jadi batiknya yang dominan bukan "reyap-reyap"nya yang dominan. Sebel betul melihat walikota didandani kayak kepala suku Amazon, pake perca batik tapi jubahnya berpayet-payet ala India. Aduhhh..... konsepnya berantakan! Acak aduk!
Baidewei eniwei, niat pak wali dihargain banget. Setidaknya menyambut "World Heritage October 2008", event ini bisa menjadi pembuka bagi event-event lain yang lebih spektakuler.
Bravo JOKOWI....... (foto-foto menyusul)
Komentar