Wisuda Dokter Dayat (2)

310308



Pagi jam 07, eyang sudah siap dengan semua perlengkapan dandannya. Baju kuning, sarung sutra terbaik sudah disampirkan di sisi tempat tidur. Sesekali kami berteriak pada Ara, karena upayanya meraih pernik-pernik pendandanan itu. Giwang sudah dipasang ditelinga, meski sampai miring-miring karena keberatan, dia tertawa terkikik-kikik di depan kaca rias. Anakku memang lagi masa-masa nya meniru segala sesuatu yang tampak indah dimatanya.

Jam 8 pagi, bude Pur sekeluarga sudah siap didepan pintu gerbang. Ada bude Nik, Bu Sur dan Pak Sur, mbak Fikri. Mobil pertama berangkat menuju lokasi Pelantikan Dokter Baru Periode 163 di Auditorium UNS.

Jam 9, aku dan Ara menyusul meluncur ke lokasi . Mampir sebentar ke Rolis, dapat kue dan coklat, sepanjang perjalanan Ara terlihat gembira. Alhamdulillah....

Sampai disana acara baru saja dimulai. Anak kecil tidak boleh masuk ke ruang upacara karena dianggap menganggu jalannya prosesi pelantikan. Yawistooooo, kami duduk-duduk di depan saja. Ara menemukan beberapa teman baru. Untuk karena terbiasa dididik untuk tidak dibelikan mainan pada saat acara, melihat banyak penjual mainan dia tidak terlalu antusias untuk memilikinya.

Jam 11 acara sudah selesai. Kami segera meluncur ke Kusuma Sari. Dari situ kami tahu kalau Dayat harus segera berangkat ke Kutoarjo untuk menjalankan tugas barunya.
Selamat ya mas...... Semoga mas bisa jadi dokter yang dicintai pasien-pasiennya, jadi dokter yang bernurani dan selalu mengutamakan kata hati. Semoga segera dapat mbak cantik untuk jadi pendamping hidup.... Semoga Ara bisa nyusul jadi dokter.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seluk Beluk Kesulitan Belajar Pada Anak

Si Rani dan SI Momo

Hutan Kubangkakung -Kedung Kawung